| Penulis | : Ainul Mardhiah |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2024 |
Abstrak
Jamu kunyit asam adalah ramuan obat dalam bentuk cairan yang terbuat
dari kunyit (Curcuma domestica Val.) dan buah asam jawa (Tamarindus indica L.)
diproduksi oleh rumahan dan berkhasiat untuk kesehatan. Jamu gendong tidak
memerlukan izin edar, tetapi kualitas jamu harus tetap diperhatikan sehingga
sediaan jamu aman dikonsumsi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada
tidaknya cemaran mikroba berupa bakteri dan kapang/khamir pada sediaan jamu
gendong kunyit asam yang beredar di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan
Amplas. Sampel jamu diambil dari empat tempat yaitu di Jalan Garu II, Garu III,
Garu IV dan Garu VI.
Uji Angka Lempeng Total (ALT) dilakukan dengan pengenceran sampel
bertingkat menggunakan media Lactose Broth (LB), untuk uji bakteri
pengenceran 10-1 sampai 10-5, dan untuk uji jamur pengenceran 10-1 sampai 10-3.
Sampel yang telah diencerkan dimasukkan dalam media pada suhu 45o±1o dan
diinkubasikan dalam inkubator dengan posisi terbalik. Angka lempeng total
bakteri menggunakan media Plate Count Agar (PCA) diinkubasikan pada suhu
35-37oC selama 24 jam dan uji angka kapang/kamir jamur menggunakan media
Potato Dekstro Agar (PDA) diinkubasikan pada suhu 20-25oC selama 48 jam.
Untuk pembanding menggunakan sampel kemasan yang dibeli di swalayan.
Selanjutnya diamati dan dihitung jumlah koloni bakteri dan jamur yang tumbuh
pada setiap cawan.
Hasil penelitian menunjukan terdapat cemaran jamur di dalam jamu kunyit
asam home industry, terdapat sampel yang tidak memenuhi persyaratan yaitu
sampel Garu II, sebesar 86×103 melebihi batas yang di tetapkan oleh BPOM RI
No. 32 Tahun 2019 dan SNI 19-2879-1992.
Kata kunci : angka lempeng total, bakteri, jamu gendong kunyit asam, jamur
(kapang/khamir).