| Penulis | : Irayati |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2023 |
Abstrak
Salah satu masalah pada kulit adalah terjadinya kekeringan, Untuk
memperbaiki kekeringan kulit dapat dilakukan dengan sediaan yang mengandung
bahan pelembab dan antioksidan. Salah satu sediaan pelembab kulit yang banyak
beredar dan disenangi masyarakat adalah sediaan krim, Kulit pisang ambon
(Musa paradisiaca var. sapientum L.) memiliki kandungan senyawa polifenol,
tanin, dan vitamin C yang tinggi sehingga berpotensi sebagai antioksidan, dan
secara tradisional telah terbukti dimanfaatkan untuk melembabkan dan perawatan
kulit, namun belum diformulasikan ke dalam bentuk sediaan. Oleh karena itu
peneliti menformulasikan sari air kulit buah pisang ambon ke dalam sediaan krim
dan melakukan uji efektivitas sediaan sebagai pelembab kulit dengan tujuan untuk
mendapatkan sediaan pelembab kulit bahan alami yang memiliki mutu fisik yang
baik, efektif sebagai pelembab kulit dan mudah penggunaannya untuk memberi
kelembaban dan perawatan kulit yang baik dan bernilai ekonomis
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimental
yaitu diawali dengan melakukan skrining fitokimia terhadap kulit buah pisang
ambon dan sari airnya, membuat sediaan krim dengan konsentrasi sari air kulit
buah pisang ambon 10%, 20%, 30% dilanjutkan dengan uji mutu fisik sediaan
meliputi uji organoleptis dan stabilitas, homogenitas, tipe emulsi, pH, sebar,
iritasi terhadap sukarelawan, kesukaan, dan uji efektivitas sediaan sebagai
pelembab kulit.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa kulit buah pisang ambon dan
sari air kulit nya mengandung senyawa kimia golongan alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin, glikosida, dan streoid/tritepenoid. Sari air kulit buah pisang ambon
dapat diformulasikan ke dalam sediaan krim yang stabil dalam waktu 8 minggu,
pH sediaan sesuai dengan pH kulit, tidak mengiritasi. Uji efektivitas sediaan
sebagai pelembab kulit menggunakan alat skin analyzer FCM-1 selama 4 minggu
pada kulit responden menunjukkan bahwa sediaan krim dengan konsentrasi 30%
merupakan formula yang paling baik dengan persentase peningkatan kadar air
(kelembaban) dan penurunan kadar minyak paling tinggi. Peningkatan kadar air
yaitu dengan nilai 30,80 ± 1,49 % pada minggu ke-4. Penurunan kadar minyak
yaitu dengan nilai 13,22 ± 2,82 % pada minggu ke-4.
Kata Kunci : krim, pisang ambon, pelembab, uji efektivitas