| Penulis | : Muhammad Ramadani |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2023 |
Abstrak
Kebersihan kulit, tangan dan badan merupakan suatu keadaan bebasnya
kotoran, debu dan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan infeksi. Keberadaan
mikroorganisme ini dapat diatasi dengan penggunaan sabun yang mengandung
senyawa kimia yang mempunyai aktivitas antibakteri. Di pasaran banyak beredar
sabun antiseptic mengandung antibakteri sintetis, namun sering menimbulkan
efek samping, maka perlu dibuat sabun mengandung antibakteri alami contohnya
kulit buah pisang ambon mengandung senyawa polifenol dan saponin mempunyai
aktivitas antibakteri. Penelitian melakukan skrining fitokimia kulit buah pisang
ambon, membuat sabun cair mengandung sari air kulit buah pisang ambon sebagai
pembersih dan antibakteri serta melakukan uji aktivitas antibakteri.
Tahapan penelitian: skrining fitokimia kulit pisang ambon dan sari airnya,
formulasi sabun cair mengandung sari air kulit buah pisang ambon (SKPA) 10%,
20% dan 30%, evaluasi sabun cair meliputi: stabilitas, tinggi busa, pH, iritasi dan
uji kesukaan. Uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus,
Escherichia coli serta bakteri dari spesimen air cuci tangan sukarelawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari air kulit buah pisang ambon
mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid/ triterpenoid, dan
glikosida, dapat diformulasikan ke dalam sabun cair (SKPA) memenuhi syarat
mutu fisik. Sabun cair SKPA 30% paling baik karena sangat disukai panelis,
aktivitas antibakteri kuat diameter hambatan terhadap Staphylococcus aureus
(17,23 ± 0,66) mm, dan Escherichia coli (15,83 ± 0,66) mm. Angka lempeng total
terhadap spesimen cuci tangan sukarelawan, SKPA 10% telah terjadi pengurangan
koloni bakteri sebesar 49,78%, SKPA 30% diperoleh pengurangan bakteri paling
besar yaitu 82,79%, hampir sama dengan sabun cair Dettol. Yang beredar di
pasaran yaitu 83,02%.
Kata kunci : Kulit buah pisang ambon, sabun cair, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, spesimen air cuci tangan sukarelawan