| Penulis | : Rizki Marwiyah Siregar |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2024 |
Abstrak
Penyakit infeksi merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak
diderita oleh penduduk di negara berkembang termasuk Indonesia. Bakteri
menjadi salah satu penyebab utama terjadinya penyakit infeksi dan untuk
mengobati infeksi bakteri dapat dilakukan dengan pemberian obat antibakteri.
Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri yaitu daun iler.
Metode infundasi dan dekoktasi merupakan metode mengambil sari senyawa aktif
dari simplisia tanaman obat dengan pemanasan pada suhu 90°C yaitu pada
dekokta 30 menit dan infusa 15 menit. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui
aktivitas antibakteri dekokta dan infusa dari daun iler (Plectranthus amboinicus
(Lour.) Spreng.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Penelitian ini meliputi pembuatan simplisia, pemeriksaan makroskopik,
mikroskopik, karakteristik simplisia, pembuatan dekokta dan infusa, skrining
fitokimia, dan pengujian aktivitas antibakteri dekokta dan infusa daun iler
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan metode difusi
kertas cakram.
Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan golongan senyawa kimia yang
sama pada simplisia, dekokta dan infusa daun iler mengandung senyawa metabolit
sekunder antara lain flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, dan glikosida.
Aktivitas antibakteri dari daun iler terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada
dekokta dan infusa memberikan hasil yang paling kuat kosentrasi 30%, yaitu
pada konsentrasi 30% dengan rata-rata zona hambat 12 mm untuk dekokta, dan
15,3 mm untuk infusa. Sedangkan Aktivitas antibakteri dari daun iler terhadap
bakteri Escherichia coli pada dekokta dan infusa memberikan hasil yang paling
kuat kosentrasi 30%, yaitu pada konsentrasi 30% dengan rata-rata zona hambat
10,8 mm untuk dekokta, dan 11,3 mm untuk infusa. Selain itu hasil uji
menunjukkan bahwa infusa mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli lebih tinggi dibandingkan dekokta.
Kata kunci: antibakteri, Plectranthus amboinicus, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli.