| Penulis | : Demawani Sitohang |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2022 |
Abstrak
Kesehatan kulit harus dijaga dan dibersihkan dari kotoran yang melekat,
karena kotoran merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan dapat
menyebabkan infeksi. maka diperlukan bahan untuk membersihkan kulit
sekaligus sebagai pencegahan terjadinya infeksi kulit, hal ini dapat dilakukan
dengan penggunaan sabun yang mempunyai aktivitas antibakteri. Di pasaran
banyak beredar sabun antiseptik mengandung antibakteri sintetis, namun sering
menimbulkan efek samping, maka perlu dibuat sabun yang mengandung
antibakteri alami. Bunga kecombrang ((Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith)
mengandung senyawa kimia terutama polifenol yang mempunyai aktivitas
antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining fitokimia dari
bunga kecombrang, memformulasikan sabun cair antiseptik mengandung sari air
bunga kecombrang sebagai antibakteri dan melakukan uji aktivitas antibakteri.
Tahapan penelitian meliputi : skrining fitokimia bunga kecombrang,
formulasi sabun cair mengandung sari air bunga kecombrang (SBK) 10%, 20%,
dan, 30%, evaluasi sabun cair meliputi: stabilitas, tinggi busa, pH, iritasi dan uji
kesukaan. Uji aktivitas antibakteri sabun cair terhadap Staphylococcus aureus,
Escherichia coli serta bakteri dari spesimen air cuci tangan sukarelawan,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari air bunga kecombrang
mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tanin, saponin,
steroid/triterpenold, dan glikosida, dapat diformulasikan dalam sediaan sabun cair
memenuhi syarat mutu fisik. Sabun cair SBK 20% yang paling baik karena sangat
disukai panelis, aktivitas antbakteri kuat dengan diameter hambat terhadap
Staphylococcus aureus (15,70±0,57) mm, dan Escherichia coli (14,60±0,57) mm,
terhadap spesimen cuci tangan sukarelawan, SBK 20% diperoleh pengurangan
bakteri 39,85 %. SBK 30%, diperoleh diameter hambatan pertumbuhan bakteri
lebih besar, dan pengurangan bakteri pada spesimen cuci tangan lebih besar yaitu
80,09%, namun kurang disukai panelis dari segi warna dan bau
Kata Kunci : Bunga kecombrang, sabun cair, antibakteri, Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, spesimen air cuci tangan sukarelawan