| Penulis | : Dina Aulia Rahmi |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 04 Dec 2025 |
Abstrak
Tumbuhan sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) termasuk ke
dalam salah satu gulma yang ada di Indonesia. Secara tradisional masyarakat telah
menggunakan dan telah terbukti secara empiris bahwa tumbuhan sembung rambat
sebagai obat luka, misalnya luka pada penderita dibetes, maka kemungkinan besar
dapat dikembangkan menjadi suatu obat alternatif penyembuhan luka. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui sediaan salep yang mengandung ekstrak
etanol daun sembung rambat dapat menyembuhkan luka buatan pada kulit tikus
jantan yang telah diinduksi diabetes dengan streptozotosin.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental memakai bahan uji
daun sembung rambat dibuat menjadi simplisia, lalu diekstraksi secara perkolasi
menggunakan pelarut etanol 80% dan diuji skrining fitokimia, pembuatan sediaan
salep dari ekstrak dengan berbagai konsentrasi, diuji mutu fisik sediaan meliputi
uji homogenitas, stabilitas, pH, iritasi, kesukaan. Kemudian diuji penyembuhan
luka buatan pada tikus jantan diabetes yang diinduksikan dengan streptozotosin.
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun sembung rambat,
simplisia, dan ekstrak etanolnya mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin, steroid dan glikosida. Sediaan salep ekstrak etanol daun sembung rambat
konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, homogen, stabil sampai minggu ke-4, pH sekitar
6,16, tidak terjadi iritasi pada kulit sukarelawan. Mempunyai efektivitas
penyembuhan luka buatan pada tikus diabetes yang diinduksikan dengan
streptozotosin. Pada hari ke-19 persentase kesembuhan luka tidak berbeda nyata
antara pemberian salep EEDSr 7,5% dan gentamisin, hari ke-21 tidak berbeda
nyata antara pemberian EEDSr 5%, EEDSr 7,5%, dan gentamsin. Maka
disimpulkan pemberian EEDSr 5% memberikan hasil yang paling baik, karena
pada hari ke 21 tidak berbeda nyata dengan 7,5% dan gentamsin.
Kata kunci: diabetes, salep hidrofil, sembung rambat, streptozotosin, tikus putih.