| Penulis | : Hasniar |
| Kategori | : Mahasiswa |
| Program Studi | : S1 FARMASI |
| Tanggal Publikasi | : 11 Nov 2024 |
Abstrak
Masyarakat di Desa Bukit Kebayaken, Takengon Aceh Tengah banyak
yang menggunakan air sumur gali dan sumur bor sebagai air bersih, air minum
dan keperluan rumah tangga yang terlihat keruh, berwarna dan sedikit berbau
kemungkinan mengandung logam misalnya logam Timbal (Pb) dan Kadmium Cd.
Kandungan logam Pb dan Cd dalam air bersih memiliki syarat Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes / PER/ IX/ 1990 yaitu Pb
maksimum 0,05 mg/l dan Cd maksimum 0,005 mg/l. Jika melebihi batas dapat
menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya mengganggu pertumbuhan,
perilaku dan berbagai organisme akuatik.
Untuk itu, perlu dilakukan uji kadar Pb dan Cd yang terdapat dalam air
sumur gali dan sumur bor digunakan penduduk daerah tersebut. Tujuan penelitian
untuk mengetahui kadar Pb dan Cd di dalam air yang digunakan penduduk
tersebut. Penetapan kadar Pb dan Cd dalam sampel air di desa tersebut dilakukan
secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA), yang sebelumnya terlebih dahulu
didestruksi dengan asam nitrat. Sebelum dilakukan penetapan kadar, diawali
dengan uji identifikasi dengan beberapa reaksi kimia untuk memastikan adanya
kandungan Pb dan Cd dalam sampel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel yang diuji
mengandung Pb dan Cd. Semua sampel sumur bor tercemar Pb yang kadarnya
tidak memenuhi syarat, semua sampel sumur gali memenuhi syarat Pb, dan dari 8
sampel sumur gali terdapat 5 sampel tercemar Cd dan 8 sampel sumur bor tidak
memenuhi syarat. Dengan demikian air yang digunakan masyarakat sebagai air
bersih dan keperluan rumah tangga ini tidak boleh digunakan untuk kebutuhan air
rumah tangga dan minum sebelum melakukan pengolahan dan penyaringan
sebelum dikomsumsi.
Kata kunci : Logam; Timbal; Kadmium; Sumur Gali; Sumur Bor;
Spektrofotometri Serapan Atom